Kamis, 17 Maret 2011

NASA Bawa Robot Manusia ke Stasiun Luar Angkasa

FLORIDA - NASA memperkenalkan robot manusia pertama yang diluncurkan ke luar angkasa dengan pesawat ulang-alik Discovery, dua pekan lalu.
 
Para astronot di stasiun luar angkasa internasional akhirnya memperkenalkan Robonaut, berselang dua pekan setelah tiba di stasiun tersebut. NASA menyiarkan acara perkenalan itu secara humoris.
 
Astronot Catherine Coleman (Amerika Serikat) dan Paolo Nespoli (Italia) membuka kotak pembungkus robot seolah-olah mereka membuka sebuah peti mati. Kamera TV menampilkan kotak yang penuh busa, namun tidak ada tanda-tanda robot di sana.
 
Robonaut, yang juga dikenal sebagai R2, akhirnya terlihat beberapa menit kemudian di depan stasiun.
 
"Saya ingin memperkenalkan anda kepada anggota kru terbaru kami. Kami ingin melihat apa yang bisa dilakukan Robonaut," cetus Coleman seperti dikutip Straits Times, Kamis (17/3/2011).
 
R2 bahkan sudah memiliki akun Twitter-nya sendiri, yakni @AstroRobonaut. Dalam updatenya, R2 'menulis' "Lihat saya. Saya di luar angkasa!".
(van)

Tweet Pertama Dikirim 10 Tahun Lalu?

LONDON - Pekan ini, Twitter merayakan ulang tahun kelima. Namun, salah satu pendiri perusahaan Jack Dorsey mengaku, 'tweet' pertama sebenarnya dikirimkan lima tahun sebelum situs mikroblogging itu dibentuk.

Dorsey mengirimkan tweet pertamanya pada 21 Maret 2006 yang berisi 'hanya menyiapkan twttr saya'. Meski demikian, kepada Telegraph, Kamis (17/3/2011), Dorsey mengaku sebenarnya mengirim ‘tweet’ pertamanya, lima tahun sebelumnya.

"Ketika saya masih muda, saya terobsesi dengan peta. Pada usia 14, saya belajar membuat software untuk perusahaan penyedia informasi lokasi agar supir taksi bisa memberitahu penumpang lokasi mereka," cerita Dorsey.

"Kemudian, pada 2001, ketika saya bekerja di salah satu perusahaan itu, saya menyadari bahwa saya memiliki gambaran mengenai apa yang terjadi dengan pengiriman dan pengantaran barang, tapi tidak dengan keberadaan orang-orang."

"Jadi, saya menulis sejumlah kode untuk BlackBerry saya dan membuat daftar email beberapa teman. Ketika saya berada di Golden Gate Bison Park, saya mengirim pesan: 'Saya di bison park'. Itu sebenarnya merupakan tweet pertama, tapi tidak ada yang melihatnya dalam real time. Dan, ketika teman-teman saya melihatnya, mereka bertanya mengapa saya harus repot-repot memberitahukan apa yang saya lakukan saat itu," paparnya.

Dorsey mengklaim, alasan mengapa Twitter membutuhkan waktu lima tahun untuk benar-benar beroperasi dikarenakan Amerika Serikat baru mengadopsi teknologi SMS ke berbagai operator pada 2006.

"AS tertinggal dari Eropa dalam mengadopsi beberapa teknologi. SMS adalah contoh yang bagus. Kami tertinggal 10 tahun dari Inggris, karena itu Twitter membutuhkan waktu untuk diluncurkan," pungkas Dorsey.
(van)

Kamis, 10 Maret 2011

Mobil Listrik yang Bisa Lari Secepat Lamborghini


Kucing Tergemuk Di Dunia

Kucing gemuk ini beratnya 15 kg dengan lingkar perut 77 cm. 
Kucing super gemuk ini milik Xu Ji Rong di Qingdao, China.


Misteri Kamar Paling Angker di Inggris

Lebih dari 100 tahun yang lalu, sesuatu yang mengerikan terjadi di Berkeley Square.

Nameless Thing of Berkeley Square 
adalah sebuah julukan yang diberikan kepada entitas misterius yang terlihat pada abad ke 18 dan 19 di sebuah gedung era Victorian bernama 50 Berkeley Square di Inggris.




Walaupun kebanyakan peneliti lebih condong memasukkan peristiwa ini ke dalam kategori supranatural, sebagian lainnya beranggapan kalau entitas ini dapat dimasukkan ke dalam kategori Cryptid atau Predator. Ini juga alasan mengapa saya mau menulis mengenai makhluk ini.

Gedung yang angker
Kisah misteri ini berpusat pada sebuah kompleks perumahan yang disebut Berkeley Square




Kompleks Berkeley Square dibangun pada tahun 1740 oleh seorang arsitek bernama William Kent. Kompleks ini pernah menjadi tempat kediaman tokoh-tokoh penting, diantaranya adalah Winston Churchill yang tinggal di gedung no.48. Lalu, George Canning, perdana menteri Inggris tahun 1827. Ia tinggal di gedung no.50. Dan di gedung inilah, misteri ini berawal.

Tidak ada yang tahu pasti kapan dan bagaimana gedung ini mendapatkan reputasi angkernya. Namun, peristiwa aneh yang menyertai gedung ini sebenarnya sudah dimulai sejak akhir tahun 1700an. Konon menurut legenda, seorang anak perempuan yang tinggal di gedung itu dibunuh dengan sadis oleh pengasuhnya. Sejak saat itu, arwah gadis kecil itu sering terlihat sedang menangis di lantai atas.

Namun baru pada tahun 1840, gedung ini berhasil membangun reputasinya menjadi salah satu bangunan yang paling ditakuti di Inggris.

Horor di lantai dua
Pada tahun itu, Sir Robert Warboys yang baru berusia 20 tahun mendengar rumor mengenai gedung angker itu. Dibesarkan sebagai seorang terpelajar, Warboys menganggap rendah rumor itu dan memandangnya hanya sebagai sebuah urban legend. Rekan Warboys yang tidak setuju dengan pandangan itu segera menantangnya untuk bermalam di lantai dua gedung itu.

Dengan angkuh, ia menerima tantangan itu.

Setelah berhasil meyakinkan sang penjaga gedung, Warboys diberikan sebuah kamar di lantai dua, persis di atas kamar sang penjaga.

Di kemudian hari, kamar itu akan disebut sebagai salah satu kamar yang paling angker di Inggris.

Lalu Warboys naik ke kamar tidur itu berbekal sebuah pistol dan sebatang lilin.

Empat puluh lima menit kemudian, sang penjaga terbangun dari tidurnya. Ia mendengar suara ribut di kamar atas, kamar yang didiami Warboys. Beberapa detik kemudian, suara tembakan terdengar. Dengan tergesa-gesa, ia segera beranjak dan berlari menuju ke atas. Sesampai di pintu kamar, ia segera mendobraknya dengan paksa.

Apa yang dilihatnya tidak akan pernah dilupakannya seumur hidup.

Kondisi di dalam kamar itu hampir tidak berubah. Namun, di sudut kamar yang remang-remang, Sir Robert Warboys terbujur kaku sambil memegang erat pistolnya yang masih mengeluarkan asap. Ia sudah tidak bernyawa lagi!

Apa yang lebih mengerikan adalah ekspresi wajah Warboys.

Giginya mengatup dengan rapat, dan kedua matanya melotot seakan-akan hendak meloncat keluar dari tengkoraknya. Sepertinya ia telah melihat sesuatu yang mengerikan yang telah membunuhnya seketika.

Tidak ada petunjuk mengenai apa yang telah menyebabkan Warboys tewas dengan tragis. Sang penjaga hanya menemukan sebuah lubang di dinding akibat peluru yang ditembakkan dari pistolnya.

Apa yang telah ditembaknya?

Yang pasti 'sesuatu' yang mengerikan.

Beberapa puluh tahun kemudian, "sesuatu" itu muncul kembali. Kali ini, ia terlihat oleh saksi yang hidup! 

Pengalaman dua pelaut

Pada tahun 1887, dua pelaut dari kapal HMS Penelope di Portsmouth bernama Robert Martin dan Edward Blunden yang baru saja menghabiskan uang untuk mabuk-mabukan masuk ke kompleks Berkeley Square dan memutuskan untuk masuk ke salah satu gedung yang ada disitu untuk mencari tempat beristirahat. Kebetulan mereka memilih gedung no.50.


Saat itu, 50 Berkeley Street sudah tidak berpenghuni dan dalam keadaan kosong.

Kemudian mereka berhasil menemukan jalan masuk ke basement dan mendobrak masuk ke dalamnya. Karena menemukan kondisi lantai yang lembab, keduanya naik ke atas, lalu tidur di kamar yang sama dengan kamar yang ditempati Warboys.

Ketika memasuki kamar itu, Blunden yang sepertinya lebih tidak mabuk dibanding Martin segera menyadari kalau suasana di kamar itu membuatnya gelisah. Ia mengatakan kalau ia merasakan kehadiran 'sesuatu'. Namun Martin segera menenangkannya dengan membuka jendela kamar untuk membiarkan angin malam berhembus masuk.

Sekitar satu jam kemudian, sekitar tengah malam, Blunden terbangun karena mendengar suara pintu kamar berderik. Sambil menggosokkan matanya, ia melihat pintu kamar telah terbuka.

Blunden yang heran kemudian memeriksa sekelilingnya.

Tiba-tiba ia melihat sesuatu!





Dalam kondisi yang remang-remang, Blunden melihat sesosok aneh berwarna abu-abu merayap dengan lambat di lantai kayu. Seiring dengan gerakan makhluk itu, Blunden bisa mendengar suara gesekan dengan lantai kamar yang membuatnya bergidik.

Dengan dicengkeram oleh ketakutan yang amat sangat, Blunden membangunkan Martin.

Martin yang terbangun segera menyadari apa yang sedang terjadi di kamar itu. Keduanya lalu melompat dari tempat tidur.

Makhluk itu terlihat berdiri dengan aneh di hadapan mereka. Di belakangnya terdapat pintu kamar yang menjadi satu-satunya harapan mereka untuk melarikan diri.

Blunden yang gemetar melirik ke arah senapannya yang tergeletak dekat jendela. Ketika ia mencoba meraihnya, tiba-tiba makhluk itu melompat dan mendarat di leher Blunden. Blunden panik, ia mulai berteriak dan bergumul dengan makhluk itu.

Melihat kesempatan itu, Martin dengan cepat berlari keluar kamar, menuruni tangga, keluar dari gedung dan segera berteriak mencari pertolongan. Tidak berapa lama kemudian, ia berjumpa dengan seorang polisi yang sedang berpatroli.

Ketika mereka kembali ke gedung itu, mereka menemukan kamar dalam keadaan kosong. Blunden tidak ada disitu!

Lalu, mereka mulai mencari ke seluruh gedung. Ketika sampai di basement, mereka menemukan Blunden. Namun, Ia sudah tidak bernyawa dengan kondisi tubuh terpotong-potong!

Sama seperti ekspresi kematian Sir Robert Warboys, wajah Blunden menunjukkan ekspresi ketakutan yang amat sangat.

Dalam versi lain, diceritakan kalau Blunden tidak tewas di basement, melainkan tewas karena jatuh dari jendela akibat ketakutan. Walaupun ada versi-versi yang berbeda, yang pasti semua sepakat kalau ada sesuatu yang mengerikan mendiami gedung 50 Berkeley Square.

Pengalaman Thomas Lyttelton
Kisah penampakan yang dialami oleh Martin mungkin akan dianggap sebagai cerita bohong pelaut yang sedang mabuk. Namun penampakan makhluk ini ternyata juga dialami oleh tokoh masyarakat yang sepertinya tidak punya alasan untuk berbohong. Salah satunya adalah anggota parlemen bernama Thomas Lyttelton yang pernah tinggal di gedung yang sama untuk beberapa waktu.

Pada suatu malam, ketika hendak tidur, Lyttelton melihat sesuatu seperti makhluk hidup di kamarnya. Ia segera mengambil senapannya dan menembak. Ia yakin kalau makhluk itu tertembak karena ia melihatnya jatuh. Namun ia tidak bisa menemukan jejak atau bangkainya.

Makhluk apakah itu?
Menurut para saksi yang mengaku pernah melihatnya, makhluk itu nyaris tidak berbentuk dan terlihat seperti cairan lengket. Ketika ia bergerak, ia akan menghasilkan suara-suara yang aneh. Deskripsi yang diberikan cukup berbeda-beda, namun paling tidak salah satu saksi mengaku menyaksikan kalau makhluk itu memiliki kumpulan tentakel seperti gurita.

Karena adanya deskripsi inilah, beberapa peneliti menyimpulkan kalau makhluk itu kemungkinan adalah jenis gurita air atau makhluk air lainnya yang telah bermutasi dan berhasil bermigrasi dari sungai Thames ke saluran bawah tanah kota London yang akhirnya membuat ia sampai ke gedung Berkeley Square lewat pipa ledeng.

Makhluk ini mungkin sedang mengincar kumpulan tikus yang tinggal di gedung itu ketika tanpa sengaja menemukan para pelaut-pelaut mabuk itu.

Namun, tidak ada penjelasan yang memuaskan mengenai rentang waktu penampakan yang cukup panjang. Jika makhluk itu memang seekor makhluk air yang bermutasi, sepertinya cukup mustahil karena penampakannya mencapai hingga dua ratus tahun.

Karena itu, banyak yang percaya kalau makhluk itu adalah makhluk supranatural, bukan cryptid atau predator. Harry Price, salah seorang yang meneliti misteri ini secara intensif pada tahun 1920an menemukan beberapa fakta menarik. Misalnya, sebelum tahun 1790, 50 Berkeley Square ternyata pernah dijadikan markas para pemalsu dokumen. Price berspekulasi kalau kisah angker gedung itu mungkin telah dihembuskan oleh para pemalsu tersebut untuk menutupi aktivitas ilegal mereka. Namun, sementara Price meneliti lebih dalam, ia menemukan banyak kesaksian dan dokumentasi yang menceritakan kisah perjumpaan dengan Nameless Thing.

Misalnya, ia menemukan sebuah artikel di majalah 'Notes and Queries' yang ditulis oleh W.E Howlett yang terbit tahun 1870. Disitu tertulis:

'Peristiwa Berkeley Square masih misterius. Kisah gedung berhantu di Mayfair itu bisa disimpulkan dengan beberapa kata: Gedung itu memiliki paling tidak satu kamar dengan atmosfer supranatural yang memilik efek buruk terhadap tubuh dan pikiran. Seorang gadis pernah melihat dan mendengar horor itu dan menjadi gila karenanya. Ia tidak pernah sembuh untuk bisa menceritakan apa yang telah dilihatnya.'

Melihat dokumentasi yang cukup banyak, Price hanya bisa mengambil kesimpulan kalau memang aktivitas Poltergeist yang jahat aktif di gedung no.50 pada tahun 1800an. Namun ia percaya kalau aktivitas itu telah lenyap sekarang.

Berkeley Square - Sekarang
Sejak tahun 1938 hingga kini, lantai dasar gedung Berkeley Square telah digunakan sebagai toko buku langka yang bernama Maggs Brothers.



Ed Maggs - pemilik toko buku Maggs Brothers
 
Walaupun tidak ada penampakan lagi yang dilaporkan dalam kurun beberapa puluh tahun belakangan ini, perlu dicatat kalau para karyawan toko buku itu tidak diijinkan untuk naik ke lantai atas. Menurut mereka, sejak tahun 1950an, polisi telah menaruh sebuah tanda peringatan pada dinding di dalam gedung.

Peringatan itu menyebutkan kalau lantai atas gedung itu tidak boleh digunakan, bahkan untuk gudang sekalipun.

Tidak ada satu orang pun yang mengetahui alasan pastinya...tetapi, paling tidak mereka bisa menduga.

 
 

 


Jari Manusia Terbesar di Dunia

Ada banyak keanehan dan kejaiban di muka bumi ini. Salah satunya dialami seorang lelaki Cina, Liu Hua, 24 tahun yang mempunyai telapak tangan luar biasa besarnya. Lelaki asal Provinsi Jiansu ini, bukan hanya memiliki jari-jari yang tebal tapi juga tulang yg besar lebih dari manusia normal pada umumnya.




Baru saja tim dokter lakukan pembedahan dan merekonstruksi bentuk telapak tangan kiri Liu Hua. Dan berhasil membuang 11 lbs tulang dan jaringan otot. Jari kelingking dan jari manis Hua, normal, namun jempo, jari tengah dan telunjuknya seperti jari raksasa.

Seperti yang dilaporkan Xinmin Evening News,ketiga jarinya itu memang bentuknya sudah rusak sejak ia lahir, namun kemudian bertambah besar sampai ke ukuran seperti sekarang.Ketika ia datang ke rumah sakit Shanghai,ukuran ibu jarinya telah mencapai 26 cm, jari telunjuk 30 cm (sepanjang mistar anak sekolah?) dan jari tengah 15 cm. Keseluruhan total berat jari-jari itu mencapai 10 km. Coba bandingkan dengan jari-jari anda, pasti beda jauh , kan??




"Ketiga jari itu bahkan lebih besar dari lengan saya sehingga tanggan kiri saya tidak dapat dipergunakan lagi," ucap Liu Hua.

Yang menyedihkan kalau dia harus keluar rumah dan bertemu dengan banyak orang. Terpaksa ia membungkus tangannya 'yang bermasalah' itu dengan pakaian, dan berpura-pura saya sedang memegang tas," ujarnya.




Dokter di Shanghai memerlukan waktu 7 jam untuk melakukan pembedahan. Pembedahan akan dilanjutkan lagi enam bulan kemudian untuk mendapat hasil lebih baik. "Kami menyimpan lima jarinya, dan mudah-mudahan tangannya kirinya nanti bisa kembali ke fungsinya," kata juru bicara rumah sakit.

Liu menderita penyakit langka yang disebut macrodactyly, yang efeknya membuat tangan atau jarinya membesar melebihi normal


 



Bakso Terbesar di Dunia, 101 Kg

Matthew Mitnitsky, pemilik restoran Nonni's Italian Eatery di Concord, New Hampshire, mengatakan bahwa bakso kreasinya yang seberat 101kg telah diakui oleh Guinness World Records.
Mr Mitnitsky mengatakan bahwa ia ingin membawa bakso kembali terkenal di East Coast, demikian lansir BBC.
Rekor sebelumnya yakni bakso seberat 90kg diukir dengan manis dua bulan silam oleh pembawa acara talk show  asal Amerika, Jimmy Kimmel, yang tercatat pada bulan Agustus silam di Meksiko.
Untuk memecahkan rekor, bakso tentunya harus dibuat dalam ukuran yang jauh lebih besar dari pada versi jenis makanan normal dengan bahan-bahan klasik yang sama, selain itu pembuatannya pun harus dilakukan dalam satu hari dan yang terpenting dapat dimakan.
Rekor bakso Mr Mitnitsky akhirnya disumbangkan ke restoran Friendly Kitchen di Concord untuk kemudian dibagikan kepada mereka yang menderita kekurangan.